perpustakaan digital adalah organisasi atau lingkungan yang mengelola koleksi informasi berupa tulisan, gambar, dan suara dalam bentuk elektronik dan memberikan pelayanan kepada pengguna melalui jaringan internet. atau Perpustakaan Digital merupakan bagian sebuah jaringan kerja (network). Secara Teoretis, pemakai dapat memperoleh salinan digital sebuah dokumen dari manapun juga, asal saja tak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan social. perpustakaan digital masih mengandung konsep awal dari kepustakawanan. Hal ini tercermin dalam kata-kata memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya. Kesemua kegiatan ini dilakukan oleh perpustakaan dan berbagai institusi lain seperti pada lembaga arsip, dokumentasi, dan museum sejak manusia mengenal kehidupan yang berbasis buku dan dokumen dalam arti luas.
Sejarah perpustakaan digital
Gagasan yang muncul pertama kali sebagai dasar konsep perpustakaan
digital muncul pada bulan Juli tahun 1945 oleh Vannevar Bush. Beliau
mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang menghambat akses terhadap
penelitian yang sudah dipublikasikan. Untuk itu, Bush mengajukan ide
untuk membuat catatan dan perpustakaan pribadi (untuk buku,
rekaman/dokumentasi, dan komunikasi) yang termekanisasi.
Selama dekade 1950-an dan 1960-an keterbukaan akses terhadap koleksi
perpustakaan terus diusahakan oleh peneliti, pustakawan, dan pihak-pihak
lain, tetapi teknologi yang ada belum cukup menunjang.
Pada awal 1980-an fungsi-fungsi perpustakaan telah diotomasi melalui
perangkat komputer, namun hanya pada lembaga-lembaga besar mengingat
biaya investasi yang tinggi. Misalnya pada Library of Congress di
Amerika yang telah mengimplementasikan sistem tampilan dokumen
elektronik (electronic document imaging systems) untuk kepentingan
penelitian dan operasional perpustakaan.Dari sudut pandang pengguna,
komputer bukanlah bagian dari fasilitas manajemen perpustakaan melainkan
hanya pelayanan untuk digunakan staf perpustakaan.
Pada awal 1990-an hampir seluruh fungsi perpustakaan ditunjang dengan
otomasi dalam jumlah dan cara tertentu. Fungsi-fungsi tersebut antara
lain pembuatan katalog, sirkulasi, peminjaman antar perpustakaan,
pengelolaan jurnal, penambahan koleksi, kontrol keuangan, manajemen
koleksi yang sudah ada, dan data pengguna. Dalam periode ini komunikasi
data secara elektronik dari satu perpustakaan ke perpustakaan lainnya
semakin berkembang dengan cepat. Pada tahun 1994, Library of Congress
mengeluarkan rancangan National Digital Library dengan menggunakan
tampilan dokumen elektronik, penyimpanan dan penelusuran teks secara
elektronik, dan teknologi lainnya terhadap koleksi cetak dan non-cetak
tertentu. Selanjutnya pada September 1995, enam universitas di Amerika
diberi dana untuk melakukan proyek penelitian perpustakaan digital.
Penelitian yang didanai NSF/ARPA/NASA ini melibatkan peneliti dari
berbagai bidang, organisasi penerbit dan percetakan,
perpustakaan-perpustakaan, dan pemerintah Amerika sendiri. Proyek ini
cukup berhasil dan menjadi dasar penelitian perpustakaan digital di
dunia.
Jenis-jenis perpustakaan digital
1. Full text
- pemprosesan dan manipulasi data lebih mudah
- ukuran data lebih kecil
- data terformat dalam bentuk SGML
2. page image
- sesuai untuk system browsing
- tidak memerlukan font karna berupa file image
- tidak memerlukan biaya yang besar dalam pembuatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar